Stop It Already

Aku masih berduka. Kemarin diputuskan Ahok bersalah dan divonis 2 tahun penjara. Gubernur bersih dan jujur walaupun cara bicaranya ceplas ceplos. Tidak ada maksud menistakan agama tertentu. Pun beliau telah meminta maaf secara terbuka. Tapi tampaknya luka yang beliau torehkan pada kelompok tertentu begitu dalamnya sehingga tak termaafkan.

Aku berusaha memahami pikiran teman-temanku yang merasa agamanya telah dinistakan. Aku sangat bisa mengerti kemarahan mereka. Kita yang mengaku beragama perlu untuk jadi radikal. Kalau tidak buat apa kita memeluk agama tertentu. Itu pasti karena kita meyakini agama yang kita anut paling benar, kalau tidak buat apa kita meyakini satu agama tertentu dan mati-matian membelanya.  Tapi kebencian tidak akan menyelesaikan apapun. Kebencian hanya melahirkan permusuhan. Sepertinya kita kurang belajar dari sejarah.

Entah bagaimana caraku meyakinkan kalian bahwa aku tetap mengasihimu sebagai seorang sahabat, bahkan saudara. Tapi aku telah terlalu letih membaca pesan kebencian di media sosial. Kata-kata provokatif yang dilontarkan dari kedua belah pihak. Masing-masing merasa sedang berada di pihak yang benar. Tak henti air mataku mengalir saat menuliskan ini. Aku mempertanyakan apa yang sebenarnya sedang kita perdebatkan? Ataukah ini usaha untuk mempertahankan ego yang sedang terluka. Seandainya ini hanya agama tanpa  kata -ku di belakangnya mungkin tidak akan ada yang naik pitam. Tapi ketika “agama+aku” yang diusik, seketika memuncaklah semua kemarahan dalam diri. Semua argumen telah disampaikan untuk membuktikan masing-masing pihaklah yang paling benar. Tapi tanpa ada kasih di hati, hilanglah kebenaran yang sedang kita dengungkan.

1 Korintus 13:1 Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing.

Saat jaman Yesus melayani-pun Ia dibenci banyak orang, imam-imam dan pemuka agama saat itu merasa terancam dengan kehadiranNya. Semua berteriak-teriak kepada Mahkamah Agama untuk menyalibkan Dia tanpa menemukan satu kesalahan-pun atas Yesus. Tapi di atas salib, dengan menahan rasa sakit yang begitu dahsyat Ia tetap menghasihi mereka yang membencinya dan berkata “Ya Bapa, ampunilah mereka sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat”

I’m not a good guy..aku orang berdosa, dan bahkan lebih daripada mereka yang berteriak-teriak “Salibkan Dia, salibkan Dia” tapi kasihNya mengubahkan hidupku. Saat kasihNya membukakan mataku dan melihat betapa berdosanya aku, tidak ada perasaan “lebih baik” dari orang lain sehingga aku merasa layak jadi hakim atas pribadi seseorang. Saat ada di tempat terendah, tidak akan ada kesombongan untuk berdiri lebih tinggi dari orang lain. You can’t give what you never had. Kita tidak bisa mengasihi kalau belum pernah menerima kasih. Kita tidak akan bisa mengampuni kalau belum pernah diampuni. Sudahkah kau menerima kasihNya?

Jesus loves you, so do I.

Daisypath Anniversary tickers
Lilypie Second Birthday tickers